Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa-idah ayat 70-71
10JAN
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah menerima tobat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (al-Maa-idah: 70-71)
Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia telah mengambil perjanjian dan ikatan atas kaum Bani Israil, mereka harus tunduk dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi mereka melanggar perjanjian dan ikatan tersebut, lalu mereka mengikuti pendapat dan hawa nafsunya sendiri. Mereka memprioritaskannya di atas semua syariat, maka hal-hal yang bersesuaian dengan keinginan mereka dari syariat itu mereka terima; sedangkan hal-hal yang bertentangan dengan kemauan hawa nafsu dan pendapat mereka, mereka tolak. Karena itulah Allah Swt. berfirman:
Kulla maa jaa-aHum rasuulum bimaa laa taHwaa anfusuHum fariiqan kadzdzabuu wa fariiqay yaqtuluun. Wa hasibuu allaa takuuna fitnatun (“Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, [maka] sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun [terhadap mereka].”) (AlMaidah: 70-71)
Yaitu mereka menduga tidak akan ada suatu bencana pun yang menimpa mereka karena perbuatan mereka itu. Dan ternyata perbuatan mereka itu membawa akibat bencana, yaitu mereka menjadi buta, tidak dapat mengenal perkara yang hak; dan tuli, tidak dapat mendengar perkara yang hak serta tidak mendapat petunjuk untuk mengetahui perkara yang hak. Hanya saja Allah memberikan ampunan kepada mereka atas perbuatan mereka itu.
Tsumma ‘amuu wa shammuu (“kemudian menjadi buta dan tuli-lah.”) (Al-Maidah: 71) Yakni sesudah itu.
Katsiirum minHum. wallaaHu bashiirum bimaa ya’maluun (“kebanyakan dari mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”) (Al-Maidah: 71)
Allah selalu melihat mereka dan mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah dan siapa yang berhak disesatkan dari kalangan mereka.
Allah selalu melihat mereka dan mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah dan siapa yang berhak disesatkan dari kalangan mereka.
&
No comments:
Post a Comment