Tuesday, June 12, 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa-idah ayat 119-120

0 Comments

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa-idah ayat 119-120

26JUN
Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Maa-idah (Hidangan)
Surah Madaniyyah; surah ke 5: 120 ayat
tulisan arab alquran surat al maidah ayat 119-120“119. Allah berfirman: ‘Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapnya. Itulah keberuntungan yang paling besar.’ 120. kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (al-Maaidah: 119-120)
Allah memberikan jawaban kepada hamba dan Rasul-Nya, ‘Isa Putra Maryam mengenai pembebasan dirinya dari kaum Nasrani yang ingkar lagi mendustakan Allah dan Rasul-Nya, dan mengenai pengembalian kehendak kepada Allah swt. mengenai mereka, maka pada saat itu Allah berfirman:
Haadzaa yaumuy yanfa’ush shaadiqiina shidquHum (“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.”)
Adh-Dhahhak mengatakan, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “Yaitu hari yang mana ketauhidan orang-orang yang bertauhid bermanfaat bagi mereka.”
laHum jannaatun tajrii min tahtiHal anHaaru khaalidiina fiiHaa abadan (“Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”) maksudnya mereka akan tinggal di dalamnya dengan tidak mengalami perubahan, dan tidak pula mengalami kebinasaan, Allah ridla terhadap mereka dan merekapun ridla terhadap-Nya. hal ini sebagaimana firman Allah yang artinya: “Dan keridlaan Allah adalah lebih besar.” (at-Taubah: 72) dan nanti akan dikemukakan lebih lanjut hadits yang berkenaan dengan ayat ini.
Firman-Nya: dzaalikal fauzul ‘adhiim (“Itulah keberuntungan yang paling besar.”) maksudnya, inilah keberuntungan yang sangat besar yang tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dari itu. Sebagaimana difirmankan-Nya yang artinya:
“Untuk kemenangan serupa ini, hendaklah berusaha orang-orang yang beramal.” (ash-Shaaffaat: 61)
Firman Allah selanjutnya: lillaaHi mulkus samaawaati wal ardli wa maa fiiHinna wa Huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di dalamnya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”)
Maksudnya, Allah lah pencipta segala sesuatu dan juga sebagai pemiliknya, Allah lah yang mengendalikan segala sesuatu dan yang berkuasa atasnya. Dengan demikian, segala sesuatu adalah milik-Nya dan berada di bawah pemaksaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan kehendak-Nya. maka tidak ada yang dapat menandingin-Nya, tidak ada yang membantu-Nya, tidak ada pula yang setara, tidak ber-orang tua, tidak ber-anak, tidak tidak beristri; tidak ada Ilah dan Rabb [yang sebenarnya] selain Dia.
Ibnu Wahab mengatakan: “Aku pernah mendengar Huyay bin ‘Abdullah menceritakan hadits dari Abu ‘Abdurrahman al-Hibali, dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata: ‘Surah al-Qur’an yang terakhir diturunkan adalah surah al-Maaidah.’”
&

No comments:

Post a Comment

 
back to top