Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa-idah ayat 109
26JUN
“109. (ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan Para Rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka): ‘Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?.’ Para Rasul menjawab: ‘Tidak ada pengetahuan Kami (tentang itu); Sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib.’” (al-Maaidah: 109)
Ini merupakan pemberitahuan tentang dialog Allah dengan para Rasul-Nya pada hari Kiamat, yaitu mengenai jawaban umat mereka yang telah diutus para rasul kepada mereka. sebagaimana yang difirmankan Allah yang artinya:
“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus para Rasul kepada mereka, dan sesungguhnya Kami akan menanyai [pula] Rasul-Rasul [Kami].” (al-A’raaf: 6)
“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus para Rasul kepada mereka, dan sesungguhnya Kami akan menanyai [pula] Rasul-Rasul [Kami].” (al-A’raaf: 6)
Dari Ibnu ‘Abbas: yauma yajma’ullaaHur rusula fayaquulu maa dzaa ujibtum, qaaluu laa ‘ilma lanaa, innaka anta ‘allaamul ghuyuub (“Ingatlah, hari pada waktu Allah mengumpulkan para Rasul. Lalu Allah bertanya [kepada mereka]: ‘Apa jawaban kaummu terhadap [seruan]mu ?’ Para Rasul menjawab: ‘Tidak ada pengetahuan kami [tentang itu], sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib.’”)
Mereka berkata kepada Rabb: “Tidak ada ilmu yang kami miliki, melainkan ilmu yang telah Engkau lebih mengetahuinya daripada kami.” Demikian yang diriwayatkan Ibnu Jarir, kemudian ia memilih penafsiran ini.
Mereka berkata kepada Rabb: “Tidak ada ilmu yang kami miliki, melainkan ilmu yang telah Engkau lebih mengetahuinya daripada kami.” Demikian yang diriwayatkan Ibnu Jarir, kemudian ia memilih penafsiran ini.
Tidak diragukan lagi bahwa jawaban itu merupakan ungkapan yang sangat bagus, dan ia merupakan bagian dari sopan santun berinteraksi dengan Rabb. Maksudnya: “Kami tidak mempunyai ilmu sama sekali jika dibandingkan dengan ilmu-Mu yang meliputi segala sesuatu. Meskipun kami menjawab dan mengetahui siapa yang menanggapi kami ketika di dunia, kami hanya melihat lahiriyahnya saja dan tidak mengetahui batinnya, sedangkan Engkau mengetahui segala sesuatu, yang mengawasi segala sesuatu. Dengan demikian, dibandingkan dengan ilmu-Mu, seolah-olah Kami tidak mempunyai ilmu sama sekali. Sesungguhnya: anta ‘llaamul ghuyuub (“Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghaib”)
&
No comments:
Post a Comment