Friday, June 8, 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fatihah (Pembukaan) 6

0 Comments
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fatihah (Pembukaan)
Surah Makkiyyah; surah ke 1: 7 ayat
Dalam kita Sunan Abu Dawud diriwayatkan dengan isnad shahih, dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah saw. tidak mengetahui pemisah surat al-Qur’an sehingga turun kepadanya: bismillaaHir rahmaanir rahiim.

Hadits ini juga diriwayatkan al-Hakim Abu ‘Abdillah an-Naisaburi dalam kitab al-Mustadrak.
Di antara ulama ada yang menyatakan bahwa basmalah adalah ayat dari setiap surah kecuali at-Taubah, yaitu: Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, Ibnu az-Zubair, Abu Hurairah, ‘Ali. Dan dari kalangan Tabi’in: ‘Atha’, Thawus, Sa’id bin Jubair, makhul, dan az-Zuhri.
Hal yang sama dikemukakan juga oleh ‘Abdullah bin al-Mubarak, Imam asy-Syafi’i, Ahmad bin Hambal, (menurut satu riwayat), Ishak bin Rahawaih, Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Salam.
Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah berserta para pengikutnya berpendapat bahwa basmalah itu bukan termasuk ayat al-Fatihah, tidak juga surat-surat lainnya. Namun menurut Dawud, basmalah terletak pada awal setiap surah dan bukan bagian darinya. Demikian pula menurut satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hambal.
Mengenai bacaan basmalah secara jahr (dengan suara keras), termasuk bagian dari perbedaan pendapat di atas. Mereka yang berpendapat bahwa basmalah itu bukan ayat al-Fatihah, maka ia tidak membacanya secara Jahr. Demikian juga yang mengatakan bahwa basmalah adalah suatu ayat yang ditulis pada awal setiap surat.
Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa basmalah termasuk bagian pertama dari setiap surat, masih berbeda pendapat. Imam asy-Syafi’i berpendapat bahwa basmalah itu dibaca secara jahr bersama al-Fatihah dan juga surah al-Qur’an lainnya. Inilah madzab beberapa shahabat dan tabi’in serta para imam, baik salaf maupun khalaf.
Dalam kita shahih Bukhari, diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa ia pernah ditanya mengenai bacaan dari Nabi saw. maka ia menjawab: “Bacaan beliau itu (kalimat demi kalimat) sesuai dengan panjang pendeknya. Kemudian Anas membaca: bismillaaHir rahmaanirrahiim, dengan memanjangkan bismillah, lalu ar-rahman dan ar-Rahim (memanjangkan bagian-bagian yang perlu dipanjangkan.)”
Dalam musnad Imam Ahmad, Sunan Abi Dawud, Shahih Ibnu Khuzaimah, dan mustadrak al-Hakim yang diriwayatkan dari ummu Salamah, katanya: Rasulullh saw. memutus-mutus bacaannya, bismillaahirrahmaanir rahiim. Al-Hamdu lillaaHir rabbil aa-lamiin, ar-Rahmaanir rahiim, Malikiyaumiddiin.
Ad-Daruquthni mengatakan: “Isnad hadits ini shahih.”
Dan ulama lain berpendapat bahwa basmalah tidak dibaca secara jahr di dalam shalat. Inilah riwayat yang benara dari empat Khulafaur Rasyidin, ‘Abdullah bin Mughffal, beberapa golongan ulama salaf maupun khalaf. Hal itu juga menjadi pendapat Imam Abu Hanifah, ats-Tsauri, dan Ahmad bin Hanbal.
Menurut pendapat Imam Malik, basmalah tidak dibaca sama sekali, baik secara jahr maupun sirii. Mereka mendasarkan pada hadits yang terdapat dalam kitab shahih Muslim, dari ‘Aisyah: “RAsulullah saw. membuka shalat dengan takbir dan bacaan alhamdulillaaHi rabbil ‘aalamiin.”
Juga hadits dalam kitab Shahih Bukhari dan shahih Muslim dari Anas bin Malik, ia menceritakan: “Aku pernah shalat di belakang Nabi saw., Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka semua membuka shalat dengan bacaan alhamdulillaaHi rabbil ‘aalamiin.”
Dan menurut riwayat Muslim: “Mereka tidak menyebut BismillaHir rahmaanir rahiim pada awal bacaan dan tidak juga pada akhirnya.” Hal senada juga terdapat dalam kitab sunan, yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mughaffal.
Demikianlah dasar-dasar pengambilan pendapat para imam mengenai masalah ini, dan tidak terjadi perbedaan pendapat, karena mereka telah sepakat bahwa shalat bagi orang yang men-jahr-kan atau men-sirri-kan basmalah adalah sah. Segala puji bagi Allah.
(bersambung ke bagian 7)

Al-Fatihah and the Prayer


Muslim recorded that Abu Hurayrah said that the Prophet said,
«"‏ مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ - ثَلاَثًا - غَيْرُ تَمَامٍ ‏"‏»
(Whoever performs any prayer in which he did not read Umm Al-Qur'an, then his prayer is incomplete.) He said it thrice.
Abu Hurayrah was asked, "﴿When﴾ we stand behind the Imam'' He said, "Read it to yourself, for I heard the Messenger of Allah say,
فَقِيلَ لأَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ ‏.‏ فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏
« قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ :
﴿الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَـلَمِينَ ﴾، قَالَ اللهُ: حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ:
﴿الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ ﴾،.‏ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِي ‏.‏ وَإِذَا قَالَ:
﴿مَـلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴾، قَالَ اللهُ: مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً: فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ:
﴿إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴾، قَالَ: هذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ:
﴿اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ - صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّينَ ﴾، قَالَ اللهُ: هذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ»
(Allah, the Exalted, said, `I have divided the prayer (Al-Fatihah) into two halves between Myself and My servant, and My servant shall have what he asks for.' If he says,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ  
(1. In the Name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful.)
﴾الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَـلَمِينَ﴿
(2. All praise and thanks be to Allah, the Lord of existence.)
Allah says, `My servant has praised Me.' When the servant says,
﴿الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ ﴾
(3. The Most Gracious, the Most Merciful.)
Allah says, `My servant has glorified Me.' When he says,
﴿مَـلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴾
(4. The Owner of the Day of Recompense.) Allah says, `My servant has glorified Me,' or `My servant has related all matters to Me.' When he says,
﴿إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴾
(5. You (alone) we worship, and You (alone) we ask for help.) Allah says, `This is between Me and My servant, and My servant shall acquire what he sought.' When he says,
﴿اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ - صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّينَ ﴾
(6. Guide us to the straight path.) (7. The way of those on whom You have granted Your grace, not (the way) of those who earned Your anger, nor of those who went astray), Allah says, `This is for My servant, and My servant shall acquire what he asked for.').''

These are the words of An-Nasa'i, while both Muslim and An-Nasa'i collected the following wording, "A half of it is for Me and a half for My servant, and My servant shall acquire what he asked for.''

No comments:

Post a Comment

 
back to top