Saturday, June 9, 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surah Ali ‘Imraan ayat 21-22

0 Comments

Tafsir Ibnu Katsir Surah Ali ‘Imraan ayat 21-22

2MAR
tulisan arab alquran surat ali imraan ayat 21-22“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. (QS. 3:21) Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong.” (QS. 3:22)
Ini adalah celaan dari Allah terhadap Ahlul Kitab, disebabkan berbagai perbuatan haram dan dosa yang telah mereka lakukan, dalam pendustaan mereka terhadap ayat-ayat Allah baik pada masa dahulu maupun sekarang, yang disampaikan oleh para Rasul kepada mereka, karena kesombongan dan penentangan mereka terhadap para Rasul itu serta keengganan mereka menerima dan mengikuti kebenaran. Karena itu mereka membunuh para Nabi ketika menyampaikan syari’at Allah tanpa suatu sebab dan kesalahan, melainkan karena para Nabi itu mengajak mereka kepada kebenaran.
Wa yaqtuluunal ladziina ya’muruuna bil qisthi minan naasi (“Dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil.”) Inilah puncak dari kesombongan mereka, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah: “Kesombongan itu (adalah) menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Oleh karena itu, ketika mereka bersikap angkuh terhadap kebenaran serta menyombongkan diri kepada manusia, maka Allah membalas mereka dengan hinaan dan celaan di dunia serta adzab yang pedih di akhirat. Maka Dia pun berfirman, fa basy-syirHum bi’adzaabin aliim (“Maka sampaikanlah berita gembira kepada mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih.”) Yaitu adzab yang sangat menyakitkan dan menghinakan.
Ulaa-ikal ladziina habithat a’maaluHum fiddun-yaa wal aakhirati wa maa laHum min naashiriin (“Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap [pahala] amal-amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong.”
&

No comments:

Post a Comment

 
back to top