Sunday, June 10, 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nisaa’ ayat 26-28

0 Comments

Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nisaa’ ayat 26-28

5SEP
tulisan arab alquran surat an nisaa' ayat 26-28“Allah hendak menerangkan (hukum syari’at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada sunnah-sunnah orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shaalihiin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana. (QS. 4:26) Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh jauhnya (dari kebenaran). (QS. 4:27) Allah bendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. 4:28)” (an-Nisaa’: 26-28)
Allah mengabarkan bahwa Dia hendak menjelaskan bagi kalian hai orang-orang yang beriman, apa yang dihalalkan dan diharamkan untuk kalian sebagaimana yang telah disebutkan dalam surat ini dan surat-surat lainnya. Wa yaHdiyakum sunanal ladziina min qablikum (“Dan menunjukimu kepada sunah-sunah orang yang sebelum kamu.”) yaitu jalan-jalan mereka yang terpuji mengikuti syari’at yang dicintai dan diridhai-Nya. Wa yatuuba ‘alaikum (“dan hendak menerima taubatmu,”) dari dosa dan pelanggaran perkataan-perkataan-Nya.
Firman Allah: wa yuriidul ladziina yattaba’uunasy-syaHawaati an tamiiluu mailan ‘adhiiman (“Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh jauhnya.”) Yaitu, para pendukung syaitan dari golongan Yahudi, Nasrani, dan para pezina bermaksud agar kalian berpaling dari kebenaran menuju kebathilan sejauh-jauhnya.
yuriidullaaHu ay yukhaffifa ‘ankum (“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu”) dalam syari’at, perintah-perintah, larangan-larangan dan ketentuan-ketentuan-Nya bagi kalian. Untuk itu, dibolehkan menikahi para budak wanita dengan beberapa syarat, sebagaimana kata Mujahid dan lain-lain.
Wa khuliqal insaanu dla’iifan (“Dan manusia dijadikan bersifat lemah.”) Keringanan itu sesuai dengan kelemahan diri manusia, tekad dan kemauannya. Ibnu Abi Hatim mengatakan dari Ibnu Thawus dari ayahnya, ia berkata tentang: Wa khuliqal insaanu dla’iifan (“Dan manusia dijadikan bersifat lemah.”) Yaitu, dalam urusan wanita. Waki’ berkata: “Akalnya (laki-laki) hilang ketika di sisi wanita.”
Bersambung

No comments:

Post a Comment

 
back to top