Friday, June 8, 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 38-39

0 Comments

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 38-39

9FEB
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
tulisan arab surat albaqarah ayat 38-39“Kami berfirman: ‘Turunlah kamu dari surga itu. Kemudian jika dating petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka besedih hati”. (QS. Al-Baqarah: 38) Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 39)
Allah memberitahukan tentang peringatan yang pernah diberikan kepada Adam dan isterinya serta Iblis ketika Dia menurunkan mereka dari surga. Yang dimaksudkan yaitu (kepada) anak keturunannya, bahwa Dia akan menurunkan kitab-kitab dan mengutus para nabi dan rasul. Sebagaimana dikatakan Abu al-Aliyah, yang dimaksud al-Hudaa adalah para nabi, rasul, serta penjelasan dan keterangan.
“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjukku.” Artinya, orang yang menerima kitab yang diturunkan dan menyambut para rasul yang diutus. “Niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka.” Yaitu dalam hal perkara akhirat yang akan mereka hadapi. “Dan tidak pula mereka bersedih Kati. “Yaitu atas berbagai urusan dunia yang tidak mereka peroleh.
Dan firman-Nya, “Dan orang-orang yang kafr dan mendisstakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. ” Maksudnya, mereka kekal abadi di dalam neraka itu, tidak akan dapat menghindar dan tidak pula dapat menyelamatkan diri darinya.
Dan diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Rasulullah bersabda: “Adapun penghuni neraka, yang memang penghuninya, mereka tidak mati dan tidak pula hidup di dalamnya. Namun ada beberapa kaum yang masuk neraka disebabkan oleh dosa-dosa mereka, maka matilah mereka karena api neraka sehinggga tatkala mereka menjadi arang, diizinkanlah untuk mendapatkan syafa’at.” (HR. Muslim).
Disebutkannya kata ihbath (penurunan Adam, Hawa dan Iblis) yang kedua ini karena makna sesudahnya yang berkaitan dengannya berbeda dengan ihbath (penurunan) pertama. Wallahu a’lam.
&

No comments:

Post a Comment

 
back to top