Tafsir Ibnu Katsir Surah Ali ‘Imraan ayat 77
6MAR
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih.” (Ali ‘Imraan: 77)
Allah berfirman bahwa orang-orang yang menukar janji mereka kepada Allah untuk mengikuti Muhammad saw., menyebutkan sifatnya kepada manusia, dan menjelaskan ihwalnya, serta menukar sumpah-sumpah dusta mereka yang keji dengan harga yang murah dan sedikit, berupa kesenangan yang fana di dunia ini, maka: ulaa-ika laa khalaqa laHum fil aakhirati (“Mereka tidak mendapatkan bagian pahala di akhirat”) maksudnya mereka tidak akan mendapatkan bagian pahala di akhirat kelak.
Wa laa yukallimuHumullaaHu wa laa yandhuru ilaiHim yaumal qiyaamati (“Dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka di hari kiamat.”) dengan rahmat dari-Nya untuk mereka. Artinya Allah tidak akan mengajak mereka berbicara dengan ucapan yang lembut dan tidak akan melihat mereka dengan pandangan kasih sayang. Wa laa yuzakkiiHim (“dan tidak pula [akan] menyucikan mereka”) yakni dari berbagai macam dosa dan kotoran, sebaliknya Dia memerintahkan mereka masuk neraka. wa laHum ‘adzaabun aliim (“Dan bagi mereka adzab yang pedih.”)
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa bersumpah untuk merebut harta seorang muslim, maka ia akan bertemu dengan Allah, sedang Dia dalam keadaan murka.”
Al-Asy’ats berkata, “Demi Allah hal itu terjadi pada diriku. Antara diriku dan seorang Yahudi pernah terjadi sengketa tanah. Lalu orang Yahudi itu mengingkari tanah milikku itu. Kemudian aku pun mengadu kepada Rasulullah saw. maka beliau bertanya kepadaku, ‘Apakah kamu punya bukti?’ ‘Tidak,’ jawabku. Orang Yahudi itu berkata, ‘Aku berani bersumpah.’ Lalu kukatakan, ‘Ya Rasulallah, jika ia bersumpah, maka hilanglah hartaku.’ Kemudian Allah menurunkan ayat: innal ladziina yasytaruuna bi-‘aHdillaaHi wa aimaaniHim tsamanan qaliilan (“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji [nya dengan Allah] dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…”)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Sahl bin Anas, dari ayahnya, bahwa Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai beberapa hamba yang Allah tidak mau berbicara kepada mereka pada hari Kiamat kelak, tidak mensucikan mereka, dan tidak pula melihat kepada mereka.” Ditanyakan, “Siapakah mereka itu, ya Rasulallah?” Beliau menjawab, “Orang yang melepaskan diri dari kedua orang tuanya dan membenci keduanya, orang yang melepaskan diri dari tanggung jawab kepada anaknya dan orang yang diberikan kenikmatan oleh suatu kaum, lalu mengingkari nikmat tersebut serta melepaskan diri dari mereka.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Ada tiga golongan yang pada hari Kiamat Allah tidak mengajak mereka berbicara, tidak melihat mereka, serta tidak pula mensucikan mereka, dan mereka akan memperoleh adzab yang pedih. Yaitu, orang yang melarang Ibnu Sabil mendapatkan sisa air yang dimilikinya, orang yang bersumpah atas suatu barang setelah `Ashar, yakni sumpah palsu, dan orang yang membai’at seorang imam, jika diberikan sesuatu kepadanya, ia akan mendukungnya, akan tetapi jika tidak memberinya, maka ia tidak memberikan dukungan kepadanya.” (Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari hadits Waki’. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.)
&
No comments:
Post a Comment